Ads - After Header

Nabi Ibrahim: Sang Hanif yang Lurus Hati

Arsita Hemi Kusumastiwi

Nabi Ibrahim AS, dikenal sebagai salah satu tokoh sentral dalam sejarah ketuhanan, mendapat gelar "Hanif" yang memiliki arti "lurus" atau "benar". Gelar ini mencerminkan kesungguhan dan keikhlasan beliau dalam berkeyakinan serta beribadah hanya kepada Allah SWT, meskipun di tengah masyarakat yang tenggelam dalam praktik politeisme.

Kepribadian Hanif Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim AS dikenal karena kepribadiannya yang hanif, yang berarti ia memiliki keyakinan yang lurus dan tidak terpengaruh oleh kepercayaan sesat yang melanda masyarakat sekitarnya. Ia menolak penyembahan berhala dan benda langit seperti bintang, bulan, dan matahari yang dilakukan oleh kaumnya. Sebagai gantinya, Nabi Ibrahim AS mengarahkan ibadahnya hanya kepada Allah SWT, pencipta alam semesta.

Ayat-Ayat Al-Quran yang Menegaskan Hanifnya Nabi Ibrahim

Al-Quran menyebutkan Nabi Ibrahim AS sebagai sosok yang hanif dalam beberapa ayat. Salah satunya adalah dalam QS. an-Nisa [4]: 125 yang menyatakan bahwa tidak ada agama yang lebih baik daripada orang yang berserah diri kepada Allah dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus. Ayat lain, QS. al-An’am [6]: 78-79, menegaskan pengakuan Nabi Ibrahim AS sebagai seorang yang hanif dan berlepas diri dari kemusyrikan kaumnya.

Makna Hanif dalam Konteks Nabi Ibrahim

Makna hanif dalam konteks Nabi Ibrahim AS adalah simbol dari kepatuhan dan keteguhan hati dalam mengikuti perintah Allah SWT. Ini juga mencerminkan sikap beliau yang selalu bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan keberanian dalam menghadapi tantangan serta pengorbanan yang besar dalam menyebarkan dakwah Islam.

Kesimpulan

Gelar hanif yang disandang oleh Nabi Ibrahim AS bukan hanya sekedar julukan, tetapi juga representasi dari prinsip-prinsip yang beliau pegang teguh. Ini adalah bukti dari komitmen beliau terhadap monoteisme dan penolakan terhadap segala bentuk politeisme. Ketaatan dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT menjadikan beliau sebagai teladan yang hanif bagi umat manusia hingga hari ini.

BACA JUGA  Mengapa Abu Jahal Memusuhi Nabi Muhammad?

: NU Online Jabar
: Tafsir Al-Quran

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer