Ads - After Header

Mengapa Buang Air Besar Balita Bisa Keras? Penyebab dan Solusi

Arsita Hemi Kusumastiwi

Buang air besar (BAB) yang keras pada balita sering kali menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua. Kondisi ini, yang juga dikenal sebagai sembelit, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit bagi si kecil. Mari kita telusuri penyebab umum dari BAB keras pada balita dan beberapa solusi yang dapat membantu.

Penyebab BAB Keras pada Balita

Menahan Buang Air Besar

Balita seringkali menahan BAB karena berbagai alasan, seperti ketakutan akan toilet atau ketidaknyamanan saat buang air besar sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan feses mengeras di usus besar.

Transisi ke Makanan Padat

Perubahan dari ASI atau susu formula ke makanan padat dapat menyebabkan sistem pencernaan balita membutuhkan waktu untuk beradaptasi, yang kadang-kadang menyebabkan feses menjadi lebih keras.

Diet Rendah Serat

Serat penting untuk menjaga sistem pencernaan yang sehat. Diet yang rendah serat dapat menyebabkan feses yang keras karena kurangnya volume dan air dalam feses.

Intoleransi Laktosa atau Alergi Susu Sapi

Beberapa balita mungkin mengalami intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu sapi, yang dapat menyebabkan sembelit.

Kurang Minum Air

Cairan yang cukup penting untuk membantu feses bergerak melalui usus. Jika balita tidak minum cukup air, feses dapat menjadi kering dan keras.

Faktor Psikologis

Stres atau perubahan rutinitas juga dapat mempengaruhi kebiasaan buang air besar balita.

BACA JUGA  Anemia dan Stunting pada Remaja Putri: Masalah Gizi yang Perlu Diatasi

Solusi untuk BAB Keras pada Balita

Meningkatkan Asupan Serat

Pastikan balita mendapatkan cukup serat dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.

Mendorong Minum Air

Ajak balita untuk minum lebih banyak air putih untuk membantu melunakkan feses.

Rutinitas Toilet yang Teratur

Membantu balita mengembangkan rutinitas toilet yang teratur dapat mencegah mereka menahan BAB.

Pijat Perut

Pijat lembut di perut balita dapat membantu merangsang gerakan usus.

Konsultasi dengan Dokter

Jika masalah berlanjut, konsultasi dengan dokter anak dapat membantu menentukan penyebab dan solusi yang tepat.

Memahami penyebab BAB keras pada balita dan mengambil langkah-langkah yang tepat dapat membantu meringankan kondisi ini dan meningkatkan kenyamanan si kecil.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer