Bika Ambon adalah kue basah tradisional yang terkenal dari Medan, Sumatera Utara. Meskipun namanya mengandung kata "Ambon", kue ini sebenarnya tidak berasal dari Ambon di Maluku, melainkan dari Medan. Lantas, mengapa kue ini disebut Bika Ambon? Berikut adalah penjelasan terperinci yang mengungkap misteri di balik nama kue yang lezat ini.
Asal-Usul Nama Bika Ambon
Versi Pertama: Lokasi Penjualan Pertama
Menurut beberapa sumber, nama Bika Ambon berasal dari lokasi pertama di mana kue ini dijual. Bika atau Bingka adalah kue khas Melayu yang dibuat dari gula, telur, tepung, dan santan. Kue ini pertama kali populer setelah dijual di simpang Jalan Ambon, Sei Kera, Medan.
Versi Kedua: Akronim Amplas-Kebon
Versi lain menyatakan bahwa kata "Ambon" dalam Bika Ambon merupakan akronim dari "Amplas-Kebon". Di masa lalu, ada daerah bernama Amplas yang dibagi menjadi dua wilayah: barat dan timur sungai. Wilayah barat dikenal sebagai "pabrik" karena adanya pabrik pengolahan lateks, sedangkan wilayah timur dikenal sebagai "kebon" karena banyaknya perumahan buruh dan kebun kakao serta tembakau. Bika Ambon menjadi populer di Medan setelah diperkenalkan oleh seorang buruh transmigran dari Jawa.
Versi Ketiga: Penggunaan Bahasa Setempat
Versi terakhir menyebutkan bahwa nama Bika Ambon berasal dari penggunaan bahasa setempat yang menggambarkan rasa kue ini. Dalam bahasa Medan, istilah "ambon" berarti lembut, yang sesuai dengan tekstur kue Bika Ambon yang lembut ketika dimakan.
Kesimpulan
Meskipun ada beberapa versi cerita tentang asal-usul nama Bika Ambon, yang jelas adalah bahwa kue ini merupakan bagian dari warisan kuliner Medan. Dengan rasa yang legit dan tekstur yang lembut, Bika Ambon terus menjadi favorit banyak orang, baik sebagai hidangan lezat maupun oleh-oleh khas dari Medan.