Dalam praktik keagamaan Islam, haji dan umroh merupakan dua ibadah yang memiliki kesamaan namun juga perbedaan yang signifikan. Artikel ini akan menguraikan perbedaan syarat antara kedua ibadah tersebut.
Pengertian Haji dan Umroh
Haji adalah ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi Ka’bah di Masjidil Haram pada bulan-bulan haji, yaitu Syawal, Zulkaida, dan sepuluh hari pertama Zulhijjah. Haji merupakan rukun Islam kelima dan wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial.
Umroh, sering disebut sebagai haji kecil, adalah ibadah yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Umroh meliputi amalan thawaf dan sa’i, namun tidak memerlukan wukuf di Arafah seperti dalam haji.
Syarat Wajib Haji dan Umroh
Haji
- Niat Ihram: Memulai ibadah dengan niat yang tulus untuk melaksanakan haji.
- Wukuf di Arafah: Berada di padang Arafah pada 9 Zulhijjah.
- Tawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
- Sa’i: Berjalan antara bukit Safa dan Marwah.
- Memotong Rambut: Sebagai simbolisasi penyelesaian ibadah haji.
Umroh
- Niat Ihram: Memulai ibadah dengan niat yang tulus untuk melaksanakan umroh.
- Tawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
- Sa’i: Berjalan antara bukit Safa dan Marwah.
- Memotong Rambut: Sebagai simbolisasi penyelesaian ibadah umroh.
Perbedaan utama dalam syarat wajib antara haji dan umroh terletak pada wukuf di Arafah, yang hanya diwajibkan dalam haji.
Waktu Pelaksanaan
Haji hanya dapat dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu, sedangkan umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Hukum Ibadah
Haji adalah wajib bagi yang mampu, sedangkan umroh adalah sunnah muakkad, yang sangat dianjurkan namun tidak wajib.
Kesimpulan
Meskipun keduanya merupakan ibadah yang dilakukan di Tanah Suci dengan tujuan yang sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT, haji dan umroh memiliki perbedaan yang jelas dalam syarat, waktu pelaksanaan, dan hukum ibadahnya. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kedua ibadah ini.
: Gramedia.com
: detikcom
: Tirto.ID
