Madinah, yang dikenal sebagai Yatsrib sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW, memiliki beberapa alasan mengapa penduduknya dengan mudah menerima Nabi dan kaum muslimin. Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penerimaan hangat tersebut:
1. Perintah Ilahi dan Baiat Aqabah
Pemilihan Madinah sebagai tempat hijrah tidak terlepas dari perintah Allah dan baiat yang telah dilakukan oleh beberapa penduduk Madinah kepada Nabi Muhammad SAW dalam Baiat Aqabah pertama dan kedua.
2. Sifat Penduduk Madinah
Penduduk Madinah, terutama suku Aus dan Khazraj, dikenal memiliki budi pekerti yang lembut dan sikap yang ramah, yang merupakan karakteristik umum dari orang-orang Yaman, tempat asal mereka.
3. Pengalaman Berperang
Suku Aus dan Khazraj serta komunitas Yahudi di Madinah memiliki pengalaman berperang yang panjang, yang menjadi penting dalam menjaga ajaran agama Islam. Kedatangan Islam membawa persatuan dan mengakhiri perang saudara di antara mereka.
4. Hubungan Darah
Nabi Muhammad SAW memiliki hubungan darah dengan beberapa penduduk Madinah, yang memperkuat ikatan antara beliau dan masyarakat setempat.
5. Solidaritas dan Penerimaan Dakwah
Karakteristik penduduk Madinah yang solider dan terbuka terhadap dakwah juga menjadi faktor penting dalam penerimaan mereka terhadap Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam.
6. Kegembiraan dan Sambutan Hangat
Kedatangan Nabi Muhammad SAW disambut dengan sukacita dan kegembiraan oleh penduduk Madinah, yang terlihat dari cara mereka menyambut beliau dan para pengikutnya dengan shalawat dan sorakan.
Kesimpulannya, kombinasi dari faktor-faktor di atas menjelaskan mengapa penduduk Madinah dengan mudah menerima Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin, yang membuka babak baru dalam sejarah Islam dan memperkuat fondasi bagi perkembangan agama tersebut di masa yang akan datang.