Ads - After Header

Aktivitas dan Ibadah yang Dilakukan oleh Jamaah Haji di Mekkah

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Mekkah adalah kota suci bagi umat Islam, tempat berlangsungnya ibadah haji yang merupakan salah satu rukun Islam. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, yang memiliki rangkaian aktivitas dan ibadah yang khusus dan bermakna. Apa saja yang dilakukan oleh jamaah haji di Mekkah? Berikut ini adalah penjelasannya:

Ihram dan Niat

Ihram adalah pakaian khusus yang dikenakan oleh jamaah haji saat memasuki wilayah Mekkah. Ihram terdiri dari dua helai kain putih yang tidak dijahit untuk laki-laki, dan pakaian biasa yang menutup aurat untuk perempuan. Ihram juga merupakan keadaan suci yang harus dijaga oleh jamaah haji, dengan menghindari hal-hal yang dilarang seperti berbicara kasar, berkelahi, berhubungan suami istri, memotong rambut, dan sebagainya.

Niat adalah ucapan hati yang menyatakan keinginan untuk melaksanakan ibadah haji. Niat dilakukan saat memasuki miqat, yaitu batas wilayah yang telah ditentukan untuk memulai ibadah haji. Ada lima miqat yang berbeda tergantung dari arah kedatangan jamaah haji, yaitu Dzulhulaifah, Qarnul Manazil, Yalamlam, Juhfah, dan Dzatu Irq. Niat diucapkan dengan kalimat: "Labbaikallahumma hajjan" yang artinya "Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk haji".

Wukuf di Arafah

Wukuf adalah berhenti dan berdiam diri di padang Arafah, sebuah dataran luas yang terletak sekitar 20 km dari Mekkah. Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah, mulai dari waktu Dzuhur hingga Maghrib. Wukuf adalah puncak dari ibadah haji, karena di sinilah jamaah haji mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa, berzikir, membaca Al-Quran, dan memohon ampun atas dosa-dosa mereka. Wukuf juga merupakan pengingat akan hari kiamat, di mana manusia akan berkumpul di hadapan Allah untuk dihisab.

BACA JUGA  Sultan Haji: Raja Banten yang Berkhianat demi Takhta

Mabit di Muzdalifah

Mabit adalah menginap dan bermalam di Muzdalifah, sebuah tempat yang berada di antara Arafah dan Mina. Mabit dilakukan setelah melakukan wukuf, yaitu pada malam tanggal 10 Zulhijah. Di Muzdalifah, jamaah haji mengerjakan shalat Maghrib dan Isya secara berjamaah, kemudian tidur di bawah langit yang bertabur bintang. Di sini juga, jamaah haji mengambil kerikil-kerikil kecil yang akan digunakan untuk melontar jumrah (setan) di Mina.

Melontar Jumrah di Mina

Melontar jumrah adalah melempar kerikil-kerikil kecil ke tiga tiang batu yang melambangkan setan, yaitu Jumrah Ula, Jumrah Wusta, dan Jumrah Aqabah. Melontar jumrah dilakukan di Mina, sebuah lembah yang berjarak sekitar 5 km dari Mekkah. Melontar jumrah dimulai pada tanggal 10 Zulhijah, dengan melempar Jumrah Aqabah sebanyak tujuh kali. Kemudian, dilanjutkan pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah, dengan melempar ketiga jumrah secara berurutan, masing-masing sebanyak tujuh kali. Melontar jumrah adalah simbol dari penolakan dan perlawanan terhadap godaan dan bisikan setan.

Tahallul dan Tawaf Ifadah

Tahallul adalah melepaskan ihram dan kembali ke keadaan normal. Tahallul dilakukan setelah melempar Jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah, dengan mencukur atau memotong rambut, memakai pakaian biasa, dan melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang saat ihram. Tahallul juga menandakan bahwa jamaah haji telah menyelesaikan sebagian besar dari ibadah haji.

Tawaf ifadah adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan berjalan atau berlari, sambil membaca doa dan zikir. Tawaf ifadah dilakukan setelah tahallul, yaitu pada tanggal 10 Zulhijah atau hari-hari berikutnya. Tawaf ifadah adalah salah satu rukun haji yang wajib dilakukan, karena di sinilah jamaah haji menyatakan cinta dan penghormatan kepada Allah, yang telah memilih Ka’bah sebagai kiblat dan rumah-Nya di bumi.

BACA JUGA  Siapa yang Pertama Kali Melakukan Ibadah Haji?

Sa’i dan Thawaf Wada

Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah, yang terletak di sebelah timur Ka’bah. Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali, dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah. Sa’i adalah peringatan akan perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air untuk putranya, Ismail, di padang pasir. Sa’i juga merupakan tanda dari kepercayaan dan ketawakalan kepada Allah, yang memberikan rezeki dan pertolongan-Nya kepada hamba-Nya yang berusaha.

Thawaf wada adalah tawaf perpisahan, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali sebagai ucapan terima kasih dan pamit kepada Allah sebelum meninggalkan Mekkah. Thawaf wada dilakukan pada hari terakhir di Mekkah, sebelum jamaah haji kembali ke tanah airnya. Thawaf wada adalah bentuk dari penghormatan dan pengagungan kepada Allah, yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada jamaah haji untuk melaksanakan ibadah haji.

Itulah aktivitas dan ibadah yang dilakukan oleh jamaah haji di Mekkah. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang ibadah haji. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer