Ads - After Header

Papua Nugini: Sejarah Pemisahan dari Indonesia

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Papua Nugini adalah negara yang terletak di bagian timur pulau Papua, berbatasan dengan Indonesia di sebelah barat. Papua Nugini merdeka dari Indonesia pada tahun 1975, setelah sebelumnya menjadi wilayah jajahan Belanda dan Australia. Mengapa Papua Nugini memisahkan diri dari Indonesia? Apa faktor-faktor yang melatarbelakangi keputusan tersebut? Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menyajikan informasi yang objektif dan berdasarkan sumber-sumber terpercaya.

Latar Belakang Sejarah

Pulau Papua memiliki sejarah yang panjang dan rumit. Sejak abad ke-16, pulau ini telah menjadi sasaran ekspansi kolonial oleh berbagai negara Eropa, seperti Spanyol, Portugal, Inggris, dan Belanda. Pada tahun 1828, Belanda mengklaim wilayah pesisir barat pulau Papua sebagai bagian dari Hindia Belanda, sementara Inggris dan Jerman membagi wilayah pesisir timur menjadi dua protektorat pada tahun 1884. Pada tahun 1906, Inggris menyerahkan protektoratnya kepada Australia, yang kemudian menggabungkannya dengan bekas protektorat Jerman setelah Perang Dunia I.

Pada tahun 1942, Jepang menduduki seluruh pulau Papua selama Perang Dunia II, tetapi berhasil diusir oleh pasukan Sekutu pada tahun 1944. Setelah perang berakhir, Belanda kembali menguasai wilayah barat, sementara Australia kembali menguasai wilayah timur dengan mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun 1949, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari Belanda, dan mengklaim bahwa wilayah barat pulau Papua merupakan bagian dari wilayahnya. Namun, Belanda menolak klaim tersebut dan berusaha mempersiapkan wilayah tersebut untuk merdeka secara sendiri.

Pada tahun 1961, Belanda membentuk Dewan Papua, sebuah badan perwakilan rakyat Papua Barat, yang mengibarkan bendera Bintang Kejora sebagai simbol aspirasi kemerdekaan. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari Indonesia, yang menganggapnya sebagai tindakan separatis. Indonesia kemudian melancarkan operasi militer untuk merebut wilayah tersebut dari Belanda. Pada tahun 1962, dengan bantuan Amerika Serikat, Indonesia dan Belanda mencapai kesepakatan untuk menyerahkan penguasaan wilayah tersebut kepada PBB, yang kemudian akan menyerahkannya kepada Indonesia dengan syarat dilakukan penentuan pendapat rakyat (Pepera) pada tahun 1969.

BACA JUGA  Maklon adalah: Solusi bagi Bisnis Skala Menengah

Sementara itu, di wilayah timur, Australia juga berencana untuk memberikan kemerdekaan kepada Papua Nugini. Pada tahun 1964, Australia membentuk Dewan Legislatif Papua Nugini, yang memberikan hak pilih kepada penduduk asli. Pada tahun 1972, Papua Nugini mendapatkan status pemerintahan sendiri, dan pada tahun 1975, Papua Nugini secara resmi merdeka dari Australia.

Faktor-Faktor Pemisahan

Dari uraian sejarah di atas, dapat dilihat bahwa Papua Nugini dan Papua Barat memiliki nasib yang berbeda dalam proses dekolonisasi. Papua Nugini merdeka dari Australia dengan cara damai dan demokratis, sementara Papua Barat diserahkan kepada Indonesia dengan cara paksa dan kontroversial. Mengapa hal ini terjadi? Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan alasan pemisahan Papua Nugini dari Indonesia, antara lain:

  • Faktor geopolitik. Indonesia memiliki kepentingan strategis untuk menguasai wilayah barat pulau Papua, karena wilayah tersebut merupakan bagian dari wilayah kesatuan Indonesia yang diakui oleh Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Selain itu, Indonesia juga ingin menghindari adanya negara boneka Belanda di dekat perbatasannya, yang dapat mengancam kedaulatan dan keamanan nasionalnya. Sementara itu, Australia tidak memiliki kepentingan yang sama untuk menguasai wilayah timur pulau Papua, karena wilayah tersebut bukan merupakan bagian dari wilayah kesatuan Australia, dan Australia juga tidak ingin terlibat dalam konflik dengan Indonesia, yang merupakan tetangga dan mitra pentingnya di kawasan.
  • Faktor ekonomi. Indonesia memiliki motif ekonomi untuk menguasai wilayah barat pulau Papua, karena wilayah tersebut memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak, gas, emas, tembaga, dan kayu. Indonesia juga ingin memanfaatkan wilayah tersebut sebagai basis untuk mengembangkan wilayah timur Indonesia, yang masih tertinggal dibandingkan wilayah barat. Sementara itu, Australia tidak memiliki motif ekonomi yang kuat untuk menguasai wilayah timur pulau Papua, karena wilayah tersebut tidak memiliki sumber daya alam yang sebanding dengan wilayah barat, dan Australia juga sudah memiliki sumber daya alam yang cukup dari wilayahnya sendiri.
  • Faktor sosial-budaya. Indonesia memiliki kesulitan untuk mengintegrasikan wilayah barat pulau Papua dengan wilayah lainnya, karena wilayah tersebut memiliki perbedaan yang besar dalam hal etnis, bahasa, agama, dan budaya dengan mayoritas penduduk Indonesia. Indonesia juga melakukan berbagai kebijakan yang dianggap diskriminatif dan menindas oleh penduduk asli Papua Barat, seperti transmigrasi, pembangunan, militerisasi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini menimbulkan rasa ketidakpuasan dan perlawanan dari penduduk asli Papua Barat, yang terus berjuang untuk kemerdekaan. Sementara itu, Australia memiliki hubungan yang lebih baik dengan penduduk asli Papua Nugini, karena wilayah tersebut memiliki kesamaan dalam hal etnis, bahasa, agama, dan budaya dengan penduduk asli Australia. Australia juga melakukan berbagai kebijakan yang dianggap menghormati dan memberdayakan penduduk asli Papua Nugini, seperti pendidikan, kesehatan, pemberian hak pilih, dan persiapan kemerdekaan. Hal ini menimbulkan rasa hormat dan kerjasama dari penduduk asli Papua Nugini, yang menerima kemerdekaan dengan damai.
BACA JUGA  Cara Membuat Ide Usaha yang Sukses

Kesimpulan

Papua Nugini memisahkan diri dari Indonesia karena adanya perbedaan nasib dalam proses dekolonisasi, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti geopolitik, ekonomi, dan sosial-budaya. Papua Nugini merdeka dari Australia dengan cara damai dan demokratis, sementara Papua Barat diserahkan kepada Indonesia dengan cara paksa dan kontroversial. Hal ini menimbulkan konsekuensi yang berbeda bagi kedua wilayah tersebut, baik dalam hal politik, ekonomi, maupun sosial-budaya.

: Mengapa Papua Nugini Tidak Masuk Indonesia? – Kompas.com
: Papua New Guinea – History | Britannica
: Papua conflict – Wikipedia
: Ternyata Ini Alasan Papua Nugini Dilepas Indonesia, Sedangkan Papua Barat Masuk NKRI – Tribunmanado.co.id
: Mengapa Papua Ingin Merdeka dan Memisahkan Diri dari NKRI? – Kompasiana
: Act of Free Choice – Wikipedia
: Papua New Guinea – History | Britannica
: Papua New Guinea – History | Britannica
: [Mengapa Papua Nugini T

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer