Ads - After Header

Mengapa Remaja Bau Bada? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Arsita Hemi Kusumastiwi

Remaja bau bada adalah masalah yang sering dialami oleh banyak orang, terutama saat memasuki masa pubertas. Bau bada bisa menimbulkan rasa malu, kurang percaya diri, dan gangguan sosial. Lalu, apa penyebab remaja bau bada dan bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Remaja Bau Bada

Bau bada pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Keringat. Remaja cenderung berkeringat lebih banyak daripada anak-anak atau orang dewasa, karena kelenjar keringat mereka lebih aktif. Keringat sendiri tidak berbau, tetapi bisa menjadi sumber bau bada jika bercampur dengan bakteri yang ada di kulit. Bakteri ini menguraikan keringat menjadi asam lemak dan amonia, yang menghasilkan bau tidak sedap.
  • Hormon. Remaja mengalami perubahan hormon yang mempengaruhi berbagai aspek tubuh, termasuk produksi keringat, minyak, dan feromon. Hormon ini juga bisa memicu pertumbuhan rambut di daerah ketiak, kemaluan, dan lainnya, yang bisa menambah bau bada jika tidak dibersihkan dengan baik.
  • Makanan. Makanan yang dikonsumsi remaja bisa mempengaruhi bau bada mereka. Beberapa makanan yang bisa menyebabkan bau bada adalah bawang, jengkol, pete, durian, dan makanan pedas. Makanan ini mengandung senyawa sulfur yang bisa keluar melalui keringat, napas, dan urine, dan menimbulkan bau tidak enak.
  • Kebersihan. Remaja yang tidak menjaga kebersihan tubuh, pakaian, dan lingkungan bisa lebih mudah bau bada. Hal ini karena kotoran, debu, dan bakteri bisa menumpuk di kulit, rambut, dan baju, dan menghasilkan bau busuk. Remaja juga harus rutin mengganti pakaian dalam, kaos kaki, dan sepatu, karena benda-benda ini bisa menyerap keringat dan menjadi sarang bakteri.

Cara Mengatasi Remaja Bau Bada

Remaja bau bada bisa diatasi dengan beberapa cara, antara lain:

  • Mandi. Mandi adalah cara paling sederhana dan efektif untuk menghilangkan bau bada. Remaja harus mandi minimal dua kali sehari, pagi dan sore, atau setelah beraktivitas yang membuat berkeringat. Mandi dengan air hangat dan sabun bisa membantu membersihkan kotoran, keringat, dan bakteri dari kulit. Remaja juga harus membersihkan daerah-daerah yang rentan bau bada, seperti ketiak, kemaluan, kaki, dan mulut, dengan lebih teliti.
  • Deodoran. Deodoran adalah produk yang bisa membantu mengurangi bau bada dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri atau menutupi bau dengan wewangian. Remaja bisa memilih deodoran yang sesuai dengan jenis kulit dan preferensi mereka, baik yang berbentuk roll-on, spray, atau stick. Remaja harus mengaplikasikan deodoran setelah mandi, saat kulit masih kering, dan mengulanginya jika perlu.
  • Makanan. Remaja harus menghindari atau mengurangi makanan yang bisa menyebabkan bau bada, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Remaja juga harus mengonsumsi makanan yang bisa membantu mengurangi bau bada, seperti buah-buahan, sayuran, yogurt, dan air putih. Buah-buahan dan sayuran bisa membantu membersihkan mulut dan menghilangkan bau napas. Yogurt bisa membantu mengimbangi bakteri baik dan buruk di mulut. Air putih bisa membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mengeluarkan racun melalui urine.
  • Konsultasi. Jika remaja bau bada tidak kunjung hilang meskipun sudah melakukan cara-cara di atas, maka remaja harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan. Bau bada bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan, seperti infeksi, diabetes, atau penyakit ginjal. Dokter atau ahli kesehatan bisa membantu mendiagnosis penyebab bau bada dan memberikan pengobatan yang tepat.
BACA JUGA  Kisah Ringgo: Remaja yang Menghina Presiden Jokowi

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer