Ads - After Header

Maulid Nabi: Perayaan Kelahiran Nabi Muhammad

Arsita Hemi Kusumastiwi

Maulid Nabi adalah perayaan yang dilakukan oleh sebagian besar umat Islam untuk mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad, utusan Allah yang dianggap sebagai teladan dan pembawa wahyu terakhir bagi umat manusia. Maulid Nabi dirayakan pada tanggal 12 Rabiul Awwal, bulan ketiga dalam kalender Islam, yang bertepatan dengan tanggal 19 Oktober 2021 dalam kalender Masehi. Namun, sebagian umat Islam Syiah merayakan Maulid Nabi pada tanggal 17 Rabiul Awwal.

Perayaan Maulid Nabi tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad sendiri, melainkan berkembang di kalangan umat Islam setelah beliau wafat. Sejarah mencatat bahwa perayaan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh penguasa Irbil, Irak, pada abad ke-6 Hijriah atau abad ke-12 Masehi. Kemudian, perayaan ini menyebar ke berbagai negara Islam, terutama di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah, yang menjadikannya sebagai hari libur resmi pada tahun 1588 M.

Perayaan Maulid Nabi biasanya dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca riwayat hidup Nabi Muhammad, menyampaikan ceramah dan nasihat keagamaan, mengadakan pawai dan ziarah ke makam Nabi Muhammad dan para sahabatnya, serta menyelenggarakan jamuan makan dan pemberian sedekah. Selain itu, banyak umat Islam yang menghias rumah dan jalan-jalan dengan lampu dan bendera, serta membaca puisi dan lagu-lagu pujian untuk Nabi Muhammad.

Perayaan Maulid Nabi dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan dan pengagungan kepada Nabi Muhammad, serta sebagai sarana untuk meningkatkan kecintaan dan keteladanan kepada beliau. Umat Islam percaya bahwa dengan merayakan Maulid Nabi, mereka akan mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah, serta mendekatkan diri kepada Nabi Muhammad di akhirat.

Namun, tidak semua umat Islam merayakan Maulid Nabi. Sebagian umat Islam, terutama yang berafiliasi dengan aliran Wahabi, Deobandi, dan Ahmadiyah, menolak perayaan Maulid Nabi dengan alasan bahwa perayaan ini tidak memiliki dasar dalam Al-Quran dan Sunnah, serta mengandung unsur bid’ah (inovasi dalam agama) dan syirik (menyekutukan Allah). Mereka berpendapat bahwa cara terbaik untuk menghormati Nabi Muhammad adalah dengan mengikuti ajaran dan sunnahnya, bukan dengan merayakan hari kelahirannya.

BACA JUGA  Zaid bin Tsabit: Sahabat Nabi yang Menguasai Bahasa Yahudi

Perayaan Maulid Nabi merupakan salah satu contoh dari keragaman dan kekayaan budaya dalam Islam. Perayaan ini menunjukkan bagaimana umat Islam mengungkapkan rasa cinta dan hormat mereka kepada Nabi Muhammad, sekaligus mengambil pelajaran dan inspirasi dari kehidupan beliau. Perayaan ini juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk saling bersilaturahmi, berbagi kebaikan, dan mempererat persaudaraan.

: Mawlid – Wikipedia
: What is Mawlid al-Nabi? The Islamic celebration explained | Middle East Eye
: Mawlid – Wikipedia
: What is Mawlid al-Nabi? The Islamic celebration explained | Middle East Eye
: What is Mawlid al-Nabi? The Islamic celebration explained
: Mawlid – Wikipedia.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer