Ads - After Header

Mengapa Pengobatan TB Harus 6 Bulan?

Arsita Hemi Kusumastiwi

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang paru-paru dan organ tubuh lainnya. TB merupakan salah satu penyakit yang menjadi beban kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia.

Pengobatan TB memerlukan kepatuhan pasien untuk menelan obat anti tuberkulosis (OAT) secara teratur selama minimal 6 bulan. Apa alasan di balik durasi pengobatan ini? Apa yang terjadi jika pasien berhenti minum obat sebelum 6 bulan?

Alasan Durasi Pengobatan TB 6 Bulan

Bakteri TB memiliki sifat yang sulit dimatikan atau matinya sangat lambat. Oleh karena itu, OAT harus diminum selama beberapa bulan untuk memastikan bakteri tersebut hilang tuntas dari tubuh pasien. OAT terdiri dari beberapa jenis obat yang dikombinasikan untuk membunuh bakteri TB secara efektif.

Pengobatan TB terbagi menjadi dua fase, yaitu fase intensif dan fase lanjutan. Fase intensif berlangsung selama dua bulan pertama, yang bertujuan untuk menonaktifkan bakteri TB dan mengurangi gejala penyakit. Fase lanjutan berlangsung selama empat bulan berikutnya, yang bertujuan untuk mematikan sisa bakteri TB yang masih ada di tubuh pasien.

Jika pengobatan TB dilakukan dengan benar dan tuntas selama 6 bulan, maka pasien dapat sembuh dari TB dan tidak menularkan penyakit ini kepada orang lain. Namun, jika pengobatan TB tidak selesai atau tidak teratur, maka bakteri TB dapat bermutasi dan menjadi kebal terhadap obat yang diberikan. Kondisi ini disebut dengan TB resisten obat (TB RO).

Risiko TB Resisten Obat

TB RO adalah TB yang tidak mempan lagi dengan obat lini pertama yang biasa digunakan untuk mengobati TB. TB RO terjadi karena pasien berhenti minum obat sebelum 6 bulan atau tidak minum obat sesuai dengan dosis dan jadwal yang ditentukan. TB RO juga dapat menular kepada orang lain yang belum pernah terinfeksi TB sebelumnya.

BACA JUGA  Terapi Nuklir: Senjata Rahasia Melawan Kanker Tiroid

TB RO lebih sulit dan lebih mahal untuk diobati daripada TB biasa. Pasien TB RO harus minum obat lini kedua yang lebih banyak, lebih keras, dan lebih banyak menimbulkan efek samping. Obat lini kedua juga harus diminum dalam jangka waktu yang lebih lama, yaitu bisa mencapai 2 tahun.

TB RO dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, seperti kerusakan paru-paru, gagal ginjal, gangguan pendengaran, dan kematian. Oleh karena itu, penting bagi pasien TB untuk menyelesaikan pengobatan selama 6 bulan agar tidak terjadi TB RO.

Kesimpulan

Pengobatan TB harus dilakukan selama 6 bulan untuk memastikan bahwa bakteri TB mati secara total dan tidak menimbulkan resistensi obat. Pengobatan TB yang tidak selesai atau tidak teratur dapat menyebabkan TB RO, yang lebih sulit dan lebih berbahaya untuk diobati. Pasien TB harus patuh dan disiplin dalam minum obat sesuai dengan anjuran dokter dan petugas kesehatan.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer