Ads - After Header

Kenapa Kucing Melet Seperti Anjing? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Kucing adalah hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Salah satu perilaku kucing yang sering menarik perhatian adalah melet atau menjulurkan lidahnya keluar seperti anjing. Apa sebenarnya alasan di balik kebiasaan ini? Apakah kucing melet karena haus, lapar, atau ada masalah kesehatan?

Menurut para ahli, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kucing melet seperti anjing. Berikut adalah penjelasan ilmiah dari masing-masing faktor tersebut:

1. Blepping

Blepping adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana kucing tidak memasukkan lidahnya kembali setelah menjulurkannya. Biasanya, hal ini terjadi ketika kucing mencium aroma yang tidak pernah diketahui sebelumnya melalui organ vomeronasal yang berada di atas mulutnya. Organ ini lebih sensitif terhadap bau daripada indra penciuman biasa. Kucing akan membuka mulutnya dan melet lidahnya untuk menganalisis aroma tersebut.

Blepping adalah perilaku normal yang tidak menunjukkan adanya masalah kesehatan pada kucing. Kucing melet sebagai cara untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungannya. Blepping juga dapat menunjukkan rasa penasaran, senang, atau puas pada kucing.

2. Masalah pada Mulut

Kucing juga dapat melet karena merasakan adanya sesuatu yang mengganggu di mulutnya, seperti sisa makanan, bulu, atau benda asing yang tersangkut di antara gigi, langit-langit, atau tenggorokan. Kucing akan melet untuk mencoba mengeluarkan benda tersebut atau meredakan rasa tidak nyaman.

Selain itu, kucing juga dapat melet karena mengalami masalah kesehatan pada mulutnya, seperti abses, karies, kerusakan gigi, infeksi, peradangan, atau lesi. Masalah-masalah ini dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, atau luka pada mulut kucing. Kucing akan melet untuk mengurangi rasa sakit atau menenangkan diri.

BACA JUGA  Mengapa Zoom Tidak Ada Suara? Ini Penyebab dan Solusinya!

Jika kucing melet terus-menerus dan menunjukkan gejala lain seperti bau mulut, nafsu makan berkurang, kesulitan makan, atau mengeluarkan air liur berlebihan, sebaiknya bawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

3. Pembengkakan pada Lidah

Kucing juga dapat melet karena lidahnya mengalami pembengkakan akibat alergi, gigitan serangga, luka bakar, atau trauma. Pembengkakan pada lidah dapat menyebabkan kucing kesulitan menutup mulutnya, sehingga lidahnya terjulur keluar.

Pembengkakan pada lidah dapat berbahaya bagi kucing, karena dapat mengganggu pernapasan, menimbulkan infeksi, atau menyebabkan dehidrasi. Jika kucing melet dan lidahnya terlihat bengkak, segera bawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan darurat.

4. Mual dan Stres

Kucing juga dapat melet karena merasa mual atau stres. Mual dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti makanan yang tidak cocok, perubahan pola makan, keracunan, atau penyakit tertentu. Mual dapat membuat kucing merasa tidak enak di perutnya, sehingga kucing melet untuk mengeluarkan isi perutnya atau menghindari muntah.

Stres juga dapat membuat kucing melet sebagai cara untuk menenangkan diri atau mengatasi kecemasan. Stres dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti perubahan lingkungan, kehadiran hewan lain, kurangnya perhatian, atau kebosanan. Stres dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental kucing, sehingga kucing melet untuk mengurangi ketegangan atau mengalihkan perhatiannya.

Jika kucing melet dan menunjukkan gejala lain seperti muntah, diare, lesu, atau gelisah, sebaiknya bawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.

5. Masalah Pernapasan

Kucing juga dapat melet karena mengalami masalah pernapasan, seperti asma, bronkitis, pneumonia, atau infeksi saluran napas. Masalah pernapasan dapat menyebabkan kucing kesulitan bernapas, batuk, bersin, atau mengeluarkan lendir. Kucing akan melet untuk membuka saluran napasnya atau membersihkan lendir yang mengganggu.

BACA JUGA  Web Baca Light Novel: Pintu Gerbang ke Dunia Fantasi dan Petualangan

Masalah pernapasan dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup kucing, karena dapat menyebabkan kekurangan oksigen, kelelahan, atau bahkan kematian. Jika kucing melet dan menunjukkan gejala lain seperti napas pendek, napas berbunyi, atau bibir biru, segera bawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan bantuan medis.

6. Kepanasan

Kucing juga dapat melet karena merasa kepanasan atau dehidrasi. Kucing memiliki kelenjar keringat yang sangat sedikit, sehingga mereka sulit mengatur suhu tubuhnya. Kucing akan melet untuk menguapkan air liur di lidahnya, yang dapat membantu menurunkan suhu tubuhnya.

Kepanasan atau dehidrasi dapat menyebabkan kucing mengalami kelelahan, kejang, atau bahkan koma. Jika kucing melet dan menunjukkan gejala lain seperti lesu, lemas, atau mata cekung, segera berikan kucing air minum yang cukup dan bawa kucing ke tempat yang sejuk dan teduh.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer