Idul Adha adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, yaitu hari ketika jamaah haji melaksanakan beberapa ritual ibadah haji di Mina, Arafah, dan Muzdalifah. Pada hari ini, umat Islam yang tidak berhaji disunnahkan untuk mengerjakan sholat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban. Namun, bagaimana dengan jamaah haji? Apakah mereka juga wajib sholat Idul Adha?
Ternyata, menurut sebagian besar ulama, jamaah haji tidak termasuk dalam perintah sholat Idul Adha. Alasannya adalah karena mereka harus melaksanakan perintah lain yang lebih utama, yaitu berwukuf di Arafah, melempar jumrah, menyembelih hewan, mencukur rambut, dan melakukan tawaf ifadah. Semua ini adalah rukun haji yang menentukan keabsahan ibadah haji. Jika jamaah haji meninggalkan salah satu rukun haji, maka hajinya tidak sah.
Sedangkan sholat Idul Adha adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan, tetapi tidak sampai pada tingkat wajib. Jika jamaah haji melaksanakan sholat Idul Adha, maka mereka harus meninggalkan tempat-tempat yang telah ditentukan oleh syariat untuk melakukan ritual haji. Hal ini akan menyulitkan dan mengganggu proses ibadah haji mereka. Oleh karena itu, jamaah haji diperbolehkan untuk tidak sholat Idul Adha, atau jika ingin sholat, maka dilakukan secara perorangan, bukan secara berjamaah.
Adapun penduduk setempat yang tidak berhaji, mereka dianjurkan untuk sholat Idul Adha seperti umat Islam lainnya, tetapi pelaksanaannya tidak secara berjamaah, melainkan sendiri-sendiri. Hal ini agar tidak mengganggu kekhusyukan jamaah haji yang sedang berada di tempat-tempat suci. Demikian penjelasan singkat tentang alasan jamaah haji tidak melaksanakan sholat Idul Adha. Semoga bermanfaat.