Ads - After Header

Bagaimana Jika Balita Tidak Suka Susu?

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Susu adalah salah satu sumber nutrisi yang penting bagi balita. Susu mengandung kalsium, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang, otot, otak, dan sistem kekebalan tubuh balita. Namun, tidak semua balita menyukai susu. Ada beberapa alasan mengapa balita tidak suka susu, seperti:

  • Alergi atau intoleransi terhadap susu. Beberapa balita mungkin mengalami reaksi alergi atau intoleransi terhadap susu sapi, seperti muntah, diare, ruam, atau sesak napas. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh balita untuk mencerna laktosa (gula susu) atau protein susu. Jika balita mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
  • Rasa atau tekstur susu yang tidak disukai. Beberapa balita mungkin tidak menyukai rasa atau tekstur susu, terutama jika mereka sudah terbiasa dengan rasa atau tekstur ASI atau susu formula. Untuk mengatasi hal ini, orang tua dapat mencoba memberikan susu dengan rasa atau tekstur yang berbeda, seperti susu cokelat, susu kental manis, susu bubuk, atau susu cair. Orang tua juga dapat mencampurkan susu dengan buah, sayur, sereal, atau makanan lain yang disukai balita.
  • Kebiasaan atau preferensi makan balita. Beberapa balita mungkin sudah terlalu terbiasa dengan ASI atau susu formula, sehingga sulit untuk beralih ke susu sapi. Beberapa balita mungkin juga lebih menyukai makanan padat daripada minuman, sehingga kurang tertarik dengan susu. Untuk mengatasi hal ini, orang tua dapat memberikan susu secara bertahap dan teratur, mulai dari sedikit hingga banyak, dan dari jarang hingga sering. Orang tua juga dapat memberikan susu sebagai bagian dari menu makan balita, bukan sebagai pengganti makanan.

Jika balita tidak suka susu, apakah hal itu akan berdampak buruk bagi kesehatannya? Jawabannya adalah tidak selalu. Balita masih dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya dari sumber makanan lain, selama makanannya seimbang dan bervariasi. Beberapa sumber makanan yang dapat menggantikan susu, antara lain:

  • Produk olahan susu, seperti keju, yoghurt, atau es krim. Produk olahan susu masih mengandung nutrisi yang sama dengan susu, namun dengan rasa dan tekstur yang berbeda. Beberapa produk olahan susu juga mengandung bakteri baik yang dapat membantu pencernaan balita.
  • Makanan yang kaya kalsium, seperti ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan, sayuran hijau, atau buah-buahan. Makanan-makanan ini dapat membantu membangun dan memperkuat tulang dan gigi balita. Kalsium juga dapat membantu fungsi saraf dan otot balita.
  • Makanan yang kaya protein, seperti daging, telur, ayam, atau jamur. Makanan-makanan ini dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan otot, jaringan, dan organ balita. Protein juga dapat membantu sistem kekebalan tubuh balita.
  • Makanan yang kaya vitamin, seperti jeruk, tomat, wortel, atau bayam. Makanan-makanan ini dapat membantu kesehatan mata, kulit, rambut, dan darah balita. Vitamin juga dapat membantu metabolisme dan energi balita.
  • Makanan yang kaya mineral, seperti pisang, kentang, brokoli, atau gandum. Makanan-makanan ini dapat membantu keseimbangan cairan, elektrolit, dan hormon balita. Mineral juga dapat membantu fungsi jantung, ginjal, dan otak balita.
BACA JUGA  Pengaruh Budaya Barat Terhadap Kehidupan Remaja Indonesia

Jadi, jika balita tidak suka susu, orang tua tidak perlu khawatir berlebihan. Orang tua dapat mencari tahu penyebabnya dan mencoba memberikan susu dengan cara yang berbeda. Orang tua juga dapat memberikan makanan lain yang dapat menggantikan susu, selama makanannya sehat dan bergizi. Yang terpenting, orang tua harus memastikan bahwa balita mendapatkan cukup cairan, baik dari susu, air, jus, atau minuman lain. Dengan begitu, balita dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. ๐Ÿ˜Š

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer