Ads - After Header

Mengapa Kaum Syiah Membenci Sahabat Nabi?

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Kaum Syiah adalah salah satu kelompok dalam Islam yang memiliki doktrin dan sejarah yang berbeda dengan mayoritas kaum Muslimin. Kaum Syiah mengklaim bahwa mereka mengikuti ajaran Ahlul Bait, yaitu keluarga dan keturunan Nabi Muhammad SAW. Namun, dalam praktiknya, kaum Syiah sering kali menunjukkan sikap permusuhan dan kebencian terhadap para sahabat Nabi, yaitu orang-orang yang pernah bertemu dan berinteraksi dengan Nabi SAW.

Ada beberapa alasan mengapa kaum Syiah membenci sahabat Nabi, di antaranya adalah:

  • Kaum Syiah menganggap bahwa sebagian besar sahabat Nabi telah berkhianat dan menyimpang dari ajaran Nabi SAW setelah beliau wafat. Kaum Syiah menuduh bahwa sahabat-sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah, dan lainnya telah merampas hak kepemimpinan dari Ali bin Abi Thalib, yang menurut mereka adalah pewaris sah Nabi SAW. Kaum Syiah juga menyalahkan sahabat-sahabat tersebut atas terjadinya perang saudara, pembunuhan, dan penganiayaan terhadap Ahlul Bait.
  • Kaum Syiah memiliki sumber-sumber sejarah dan hadis yang berbeda dengan kaum Sunni. Kaum Syiah mengandalkan kitab-kitab yang ditulis oleh ulama-ulama Syiah, yang sering kali mengandung cerita-cerita yang merendahkan dan mencela para sahabat Nabi. Kaum Syiah juga menganggap bahwa banyak hadis yang diriwayatkan oleh sahabat-sahabat Nabi adalah palsu dan bertentangan dengan ajaran Nabi SAW. Kaum Syiah hanya mengakui hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Ahlul Bait atau sahabat-sahabat yang setia kepada mereka, seperti Salman al-Farisi, Abu Dzar, dan lainnya.
  • Kaum Syiah memiliki keyakinan-keyakinan yang bertentangan dengan aqidah Islam yang disepakati oleh mayoritas kaum Muslimin. Kaum Syiah meyakini bahwa para imam Syiah, yaitu keturunan Nabi SAW yang berjumlah dua belas orang, memiliki sifat-sifat istimewa, seperti keilmuan, keadilan, ketakwaan, dan kesucian yang sempurna. Kaum Syiah juga meyakini bahwa para imam Syiah memiliki wewenang untuk menafsirkan dan mengubah syariat Islam sesuai dengan kebutuhan zaman. Kaum Syiah juga meyakini bahwa para imam Syiah memiliki hubungan khusus dengan Allah SWT, sehingga mereka dapat menerima wahyu dan berinteraksi dengan para malaikat dan nabi-nabi. Kaum Syiah juga meyakini bahwa imam ke-12, yaitu Muhammad al-Mahdi, masih hidup hingga sekarang dan akan muncul kembali di akhir zaman untuk mengisi bumi dengan keadilan dan kebenaran.
BACA JUGA  Ulul Azmi: Lima Rasul Besar yang Diberi Gelar Kehormatan oleh Allah SWT

Dari alasan-alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kaum Syiah membenci sahabat Nabi karena mereka memiliki pandangan dan pemahaman yang berbeda dengan kaum Sunni tentang sejarah, hadis, dan aqidah Islam. Sikap kebencian ini tentu saja tidak sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan untuk saling mencintai dan menghormati sesama Muslim. Sikap kebencian ini juga berbahaya karena dapat menimbulkan permusuhan, konflik, dan perpecahan di antara umat Islam. Oleh karena itu, kaum Muslimin perlu bersikap adil, objektif, dan kritis dalam mempelajari sejarah dan sumber-sumber Islam, serta berusaha untuk menjaga persatuan dan persaudaraan di antara sesama Muslim.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer