Zain, sebuah perusahaan telekomunikasi asal Kuwait, merilis iklan Ramadhan yang menggugah hati pada tahun 2018. Iklan berdurasi lebih dari tiga menit itu menampilkan seorang bocah lelaki yang menyanyikan syair yang ditujukan untuk para pemimpin dunia. Dalam syairnya, ia mengajak mereka untuk melihat penderitaan dan kehancuran yang terjadi akibat peperangan dan konflik di berbagai negara, khususnya yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Iklan ini menghadirkan sosok-sosok yang mirip dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Mereka terlihat turut membantu para korban perang dan pengungsi dengan tangan sendiri, sebuah sindiran akan ketidakmampuan mereka menghentikan kekacauan dunia.
Beberapa adegan yang mengharukan dalam iklan ini antara lain adalah ketika bocah itu mengajak Trump untuk berbuka puasa di rumahnya yang tinggal reruntuhan, ketika ia menggandeng tangan Putin untuk melihat masjid dan gereja yang berdiri berdampingan, dan ketika ia membebaskan seorang wanita bersyal bendera Palestina yang menggambarkan Ahed Tamimi, wanita Palestina yang dipenjara karena melawan tentara Israel.
Iklan ini juga menampilkan berbagai konflik dan perang yang mendera negara-negara Islam dan masyarakat Muslim di seluruh dunia, seperti di Suriah, Irak, Afghanistan, Myanmar, dan Yaman. Pesan besarnya ada di bagian akhir, bahwa "Yerusalem adalah ibu kota Palestina", sebuah tamparan atas pengakuan Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dengan memindahkan Kedutaan AS ke kota itu.
Iklan Zain Ramadhan 2018 ini mendapat banyak pujian dan apresiasi dari netizen, baik Muslim maupun non-Muslim. Banyak yang merasa terharu dan tersentuh oleh pesan damai dan kemanusiaan yang disampaikan oleh iklan ini. Iklan ini juga dianggap sebagai bentuk protes dan kritik terhadap para pemimpin dunia yang tidak peduli dengan nasib rakyat mereka.
Kesimpulan
Zain Ramadhan 2018 adalah iklan yang menyindir para pemimpin dunia yang tidak mampu menghentikan peperangan dan konflik di berbagai negara, khususnya yang berpenduduk mayoritas Muslim. Iklan ini menampilkan seorang bocah lelaki yang menyanyikan syair yang mengajak mereka untuk melihat penderitaan dan kehancuran yang terjadi akibat perang. Iklan ini juga menegaskan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Palestina, sebuah penolakan terhadap pengakuan Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Iklan ini mendapat banyak pujian dan apresiasi dari netizen, baik Muslim maupun non-Muslim, karena pesan damai dan kemanusiaan yang disampaikan oleh iklan ini.
