Ads - After Header

Haji Dwi Susanto: Ulama, Penceramah, dan Pemimpin Rumah Doa Anak Yatim

Arsita Hemi Kusumastiwi

Haji Dwi Susanto adalah seorang ulama, penceramah, dan pemimpin Rumah Doa Anak Yatim (RDAY) yang berlokasi di Cicadas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan kondisi anak-anak yatim dan dhuafa, serta masyarakat sekitar. Ia juga memiliki ilmu-ilmu dan kiat-kiat yang diklaim dapat membantu orang-orang yang menghadapi masalah kehidupan seperti hutang, penyakit, keluarga, pekerjaan, dan lain-lain.

Latar Belakang dan Perjalanan Haji Dwi Susanto

Haji Dwi Susanto lahir di Jawa Tengah pada tahun 1965. Ia berasal dari keluarga yang sederhana dan tidak memiliki latar belakang pendidikan formal yang tinggi. Ia mengaku bahwa ilmu-ilmu yang ia miliki diperolehnya secara gaib dari nenek moyangnya, yang merupakan keturunan dari Sunan Kalijaga, salah satu wali Songo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Ia kemudian memperdalam ilmu-ilmu tersebut dan mengembangkannya menjadi suatu sistem yang dapat dipelajari oleh orang lain. Ia juga mengaku bahwa ia telah mengalami banyak pengalaman mistis dan bertemu dengan makhluk-makhluk halus seperti jin, malaikat, dan nabi-nabi. Ia mengklaim bahwa ia memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan alam gaib dan mendapatkan bantuan dari sana.

Pada tahun 2006, ia mendirikan Rumah Doa Anak Yatim (RDAY) di Cicadas, Bogor. RDAY adalah sebuah yayasan sosial yang bertujuan untuk membantu anak-anak yatim dan dhuafa, serta masyarakat sekitar. RDAY memiliki beberapa program, seperti pemberian beasiswa, bantuan kesehatan, bantuan sembako, bantuan hewan kurban, dan lain-lain. RDAY juga memiliki sebuah masjid yang menjadi tempat ibadah dan pencerahan bagi jemaahnya.

Haji Dwi Susanto menjadi penceramah dan pembimbing di RDAY. Ia sering mengadakan acara-acara seperti shalat tahajud, doa bersama, ijab kabul, dan lain-lain. Ia juga memiliki channel YouTube dan akun Facebook yang digunakan untuk menyebarkan ilmu-ilmu dan kiat-kiat yang ia ajarkan. Ia memiliki banyak pengikut dan penggemar yang mengaku telah merasakan manfaat dari ilmu-ilmu dan kiat-kiat tersebut.

BACA JUGA  Mengapa Sultan Ageng Mengangkat Sultan Haji?

Ilmu-ilmu dan Kiat-kiat yang Diajarkan oleh Haji Dwi Susanto

Salah satu ilmu yang paling terkenal yang diajarkan oleh Haji Dwi Susanto adalah ilmu selangkangan. Ilmu ini adalah ilmu yang dapat membuat seseorang menjadi kaya raya, tajir melintir, dan bebas dari hutang. Caranya adalah dengan memasukkan uang ke dalam selangkangan, lalu membacakan doa-doa tertentu. Uang tersebut akan berkembang dan berlipat ganda secara gaib.

Ilmu selangkangan ini diklaim dapat membantu orang-orang yang mengalami kesulitan finansial, terutama yang memiliki hutang yang besar. Haji Dwi Susanto mengatakan bahwa ia telah membantu banyak orang untuk melunasi hutang mereka dengan menggunakan ilmu ini. Ia juga mengatakan bahwa ilmu ini tidak bertentangan dengan syariat Islam, karena uang yang digunakan adalah uang halal dan tidak mengandung riba.

Selain ilmu selangkangan, Haji Dwi Susanto juga mengajarkan ilmu-ilmu dan kiat-kiat lain yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, keluarga, pekerjaan, asmara, dan lain-lain. Beberapa contoh ilmu-ilmu dan kiat-kiat tersebut adalah:

  • Ilmu pengasihan, yaitu ilmu yang dapat membuat seseorang dicintai dan disayangi oleh orang lain. Caranya adalah dengan membaca doa-doa tertentu dan memakai minyak pengasihan yang dibuat oleh Haji Dwi Susanto.
  • Ilmu kesembuhan, yaitu ilmu yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, baik fisik maupun mental. Caranya adalah dengan membaca doa-doa tertentu dan meminum air yang telah diberi doa oleh Haji Dwi Susanto.
  • Ilmu keberuntungan, yaitu ilmu yang dapat membuat seseorang mendapatkan keberuntungan dalam segala hal. Caranya adalah dengan membaca doa-doa tertentu dan memakai cincin atau gelang yang telah diberi doa oleh Haji Dwi Susanto.
  • Kiat-kiat sukses, yaitu kiat-kiat yang dapat membuat seseorang sukses dalam karier, bisnis, atau usaha. Beberapa contoh kiat-kiat tersebut adalah: berpikir positif, bersyukur, berdoa, berusaha, berbagi, dan lain-lain.
  • Kiat-kiat bahagia, yaitu kiat-kiat yang dapat membuat seseorang bahagia dalam hidup. Beberapa contoh kiat-kiat tersebut adalah: bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, bersabar, dan bersabar.
BACA JUGA  Apa Perbedaan Antara Haji dan Umrah?

Kontroversi dan Kritik yang Mengiringi Haji Dwi Susanto

Meskipun memiliki banyak pengikut dan penggemar, Haji Dwi Susanto juga mendapatkan banyak kontroversi dan kritik dari berbagai pihak. Ia dituduh mengajarkan ajaran sesat, menipu orang-orang, dan melanggar hukum.

Salah satu kontroversi yang paling heboh adalah ketika ia disebut-sebut sebagai dalang di balik kasus pembunuhan seorang wanita bernama Siti Aisyah yang ditemukan tewas di sebuah hotel di Bogor pada tahun 2020. Polisi menduga bahwa Siti Aisyah adalah salah satu jemaah RDAY yang menjadi korban dari praktik ilmu selangkangan yang dilakukan oleh Haji Dwi Susanto. Polisi juga menemukan bukti-bukti yang mengarahkan kepada keterlibatan Haji Dwi Susanto dalam kasus tersebut, seperti rekaman CCTV, pesan WhatsApp, dan barang-barang milik korban.

Haji Dwi Susanto membantah semua tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa ia tidak pernah mengenal Siti Aisyah. Ia juga mengatakan bahwa ilmu selangkangan yang ia ajarkan tidak ada hubungannya dengan pembunuhan. Ia mengklaim bahwa ilmu tersebut adalah ilmu yang halal dan bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkannya.

Selain kasus pembunuhan, Haji Dwi Susanto juga mendapatkan kritik dari para ulama dan tokoh agama yang menilai bahwa ilmu-ilmu dan kiat-kiat yang ia ajarkan adalah ilmu-ilmu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Mereka mengatakan bahwa ilmu-ilmu dan kiat-kiat tersebut adalah ilmu-ilmu yang syirik, bid’ah, khurafat, dan menyesatkan. Mereka juga mengatakan bahwa Haji Dwi Susanto adalah seorang yang mengaku-ngaku sebagai ulama, padahal ia tidak memiliki kredibilitas dan kualifikasi yang memadai.

Haji Dwi Susanto menanggapi kritik tersebut dengan mengatakan bahwa ilmu-ilmu dan kiat-kiat yang ia ajarkan adalah ilmu-ilmu yang didapatnya dari Allah SWT dan rasul-Nya. Ia juga mengatakan bahwa ia adalah seorang ulama yang memiliki ijazah dan sanad dari para ulama terdahulu. Ia menantang para kritikusnya untuk berdebat dengan dirinya secara ilmiah dan akademis.

Kesimpulan

Haji Dwi Susanto adalah seorang ulama, penceramah, dan pemimpin Rumah Doa Anak Yatim (RDAY) yang memiliki banyak pengikut dan penggemar, tetapi juga banyak kontroversi dan kritik. Ia

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer