Ads - After Header

Mengapa Nabi Muhammad Disebut Uswatun Hasanah?

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Uswatun hasanah adalah gelar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik bagi umat manusia. Gelar ini berasal dari firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:

$$text{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا}$$

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa arti uswatun hasanah, apa saja sifat-sifat baik yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, dan bagaimana kita bisa meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Arti Uswatun Hasanah?

Uswatun hasanah adalah gabungan dari dua kata, yaitu uswah dan hasanah. Uswah berarti teladan, contoh, atau panutan, sedangkan hasanah berarti baik, indah, atau mulia. Jadi, uswatun hasanah berarti teladan yang baik, indah, atau mulia.

Uswatun hasanah adalah gelar yang khusus diberikan kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau adalah insan kamil yang sepenuhnya terpelihara dari perbuatan maksiat dan dosa. Beliau adalah utusan Allah yang menyampaikan risalah-Nya dengan bijaksana, sabar, dan santun. Beliau juga memiliki akhlak yang luhur, budi pekerti yang mulia, dan sifat-sifat yang terpuji.

Apa Saja Sifat-Sifat Baik Nabi Muhammad SAW?

Nabi Muhammad SAW memiliki banyak sifat-sifat baik yang menjadikan beliau sebagai uswatun hasanah. Beberapa di antaranya adalah:

  • Siddiq, yaitu jujur dalam perkataan dan perbuatan. Beliau tidak pernah berdusta, berkhianat, atau menipu. Beliau selalu berkata benar, bahkan ketika menghadapi musuh atau ancaman. Beliau juga dikenal sebagai al-amin, yaitu orang yang dapat dipercaya.
  • Amanah, yaitu dapat dipercaya dalam menjaga amanat. Beliau tidak pernah mengingkari janji, melanggar perjanjian, atau menyia-nyiakan tanggung jawab. Beliau selalu menunaikan kewajiban, baik kepada Allah, rasul-Nya, keluarga, sahabat, maupun masyarakat.
  • Tabligh, yaitu menyampaikan risalah Allah dengan baik dan benar. Beliau tidak pernah menyembunyikan, menyimpang, atau menambah-nambahi wahyu yang diturunkan kepadanya. Beliau selalu berdakwah dengan hikmah, mawas, dan baligh. Beliau juga mengajarkan umatnya dengan sabar, lembut, dan kasih sayang.
  • Fathonah, yaitu cerdas dalam berpikir dan bertindak. Beliau tidak pernah bodoh, bingung, atau salah langkah. Beliau selalu bijaksana, tegas, dan adil. Beliau juga memiliki wawasan yang luas, pengetahuan yang mendalam, dan kecerdasan yang tinggi.
BACA JUGA  Do'a: Kekuatan Spiritual dalam Kehidupan Sehari-hari

Selain sifat-sifat di atas, Nabi Muhammad SAW juga memiliki sifat-sifat lain yang terpuji, seperti sholeh, zuhud, tawadhu, syajaah, karamah, rifq, shiddiq, dan lain-lain. Semua sifat-sifat ini menjadikan beliau sebagai manusia yang sempurna dan teladan yang ideal.

Bagaimana Meneladani Nabi Muhammad SAW?

Meneladani Nabi Muhammad SAW adalah kewajiban bagi setiap muslim. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al Imran ayat 31:

$$text{قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ}$$

Artinya: "Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Untuk meneladani Nabi Muhammad SAW, kita harus mengikuti sunnah-sunnah beliau, yaitu perkataan, perbuatan, dan ketetapan beliau yang bersumber dari wahyu Allah. Sunnah-sunnah beliau mencakup semua aspek kehidupan, baik ibadah, muamalah, akhlak, maupun sosial.

Beberapa contoh sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW yang bisa kita tiru adalah:

  • Membaca shalawat kepada beliau setiap kali mendengar atau menyebut nama beliau. Ini adalah bentuk penghormatan dan pengagungan kepada beliau, sekaligus mendapatkan keberkahan dan syafaat dari beliau.
  • Membaca doa-doa yang diajarkan oleh beliau pada setiap waktu dan keadaan. Ini adalah bentuk ketaatan dan kepasrahan kepada Allah, sekaligus mendapatkan perlindungan dan pertolongan dari Allah.
  • Melaksanakan shalat lima waktu dengan khusyu dan tepat waktu. Ini adalah bentuk ibadah yang paling utama dan paling dicintai Allah, sekaligus mendapatkan pahala dan kebaikan dari Allah.
  • Berpuasa di bulan Ramadhan dan hari-hari sunnah lainnya. Ini adalah bentuk ibadah yang paling mulia dan paling menyehatkan, sekaligus mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah.
  • Menjaga kebersihan diri, pakaian, dan lingkungan. Ini adalah bentuk ibadah yang paling sederhana dan paling bermanfaat, sekaligus mendapatkan kesucian dan keindahan dari Allah.
  • Menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat atau bahkan merugikan. Ini adalah bentuk ibadah yang paling mudah dan paling berat, sekaligus mendapatkan kebaikan dan keamanan dari Allah.
  • Menjaga hubungan baik dengan keluarga, saudara, tetangga, dan masyarakat. Ini adalah bentuk ibadah yang paling penting dan paling menyenangkan, sekaligus mendapatkan kasih sayang dan kerukunan dari Allah.
BACA JUGA  Mengapa Nabi Muhammad Dikatakan Rahmatan Lil Alamin?

Selain sunnah-sunnah di atas, masih banyak lagi sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW yang bisa kita pelajari dan amalkan. Kita bisa membaca dan mempelajari Al Quran, hadits, sirah, dan sejarah Nabi Muhammad SAW untuk mengetahui lebih banyak tentang beliau.

Kesimpulan

Nabi Muhammad SAW adalah uswatun hasanah, yaitu suri tauladan yang baik bagi umat manusia. Beliau memiliki sifat-sifat baik yang menjadikan beliau

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer