Ads - After Header

Mengapa Nabi Muhammad Sangat Menyukai Kucing?

Arsita Hemi Kusumastiwi

Kucing adalah salah satu hewan yang paling populer dan banyak dipelihara oleh manusia. Kucing memiliki berbagai jenis, warna, dan karakter yang menarik. Selain itu, kucing juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kebahagiaan manusia. Namun, tahukah Anda bahwa kucing juga merupakan hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW? Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa Nabi Muhammad sangat menyukai kucing dan bagaimana sikap beliau terhadap hewan yang lucu ini.

Kucing dalam Islam

Islam adalah agama yang mengajarkan rahmat bagi seluruh alam. Islam juga menghormati dan menjaga hak-hak semua makhluk hidup, termasuk hewan. Dalam Al-Quran dan hadits, banyak disebutkan tentang berbagai jenis hewan dan bagaimana hubungan manusia dengan mereka. Salah satu hewan yang sering disebutkan dalam sumber-sumber Islam adalah kucing.

Kucing dalam Islam dianggap sebagai hewan yang bersih dan suci. Kucing tidak najis dan boleh dimasukkan ke dalam rumah. Bahkan, air yang diminum oleh kucing masih bisa digunakan untuk berwudhu. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Qatadah RA yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

Dari Abu Qatadah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Kucing itu tidaklah najis, sesungguhnya ia termasuk hewan yang sering bergaul dengan kalian." (HR. Bukhari no. 1728 dan Muslim no. 279)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga melarang untuk menyakiti atau membunuh kucing. Bahkan, ada kisah tentang seorang wanita yang masuk neraka karena menyiksa seekor kucing. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

Dari Ibnu Umar RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan, bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai." (HR. Bukhari no. 2365 dan Muslim no. 2242)

Dari hadits-hadits di atas, kita bisa mengetahui bahwa Islam sangat menghargai dan melindungi kucing. Kucing adalah hewan yang tidak boleh disakiti, ditelantarkan, atau dibunuh. Kucing adalah hewan yang harus disayangi, diberi makan, dan dirawat dengan baik.

BACA JUGA  Ibnu Ishaq dan Narasi tentang Nabi Muhammad

Kucing Kesayangan Nabi Muhammad

Nabi Muhammad SAW adalah teladan bagi seluruh umat manusia. Beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya, paling mulia budi pekertinya, dan paling sempurna ibadahnya. Beliau juga adalah orang yang paling mencintai dan menyayangi semua makhluk Allah, termasuk kucing. Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing kesayangan yang bernama Muezza. Kucing ini adalah kucing berwarna abu-abu yang sangat dekat dengan beliau.

Ada beberapa kisah yang menceritakan tentang hubungan Nabi Muhammad SAW dan kucing Muezza. Salah satu kisah yang paling terkenal adalah ketika Nabi Muhammad SAW memotong lengan jubahnya agar tidak mengganggu tidur kucingnya. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al-Baihaqi:

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata: Rasulullah SAW mempunyai seekor kucing yang bernama Muezza. Suatu hari, beliau hendak mengenakan jubahnya, tetapi ternyata kucing itu sedang tidur di atasnya. Maka beliau memotong lengan jubahnya yang ditiduri oleh kucing itu dan memakainya. (HR. Ahmad no. 13145 dan Al-Baihaqi no. 14932)

Kisah ini menunjukkan betapa sayangnya Nabi Muhammad SAW kepada kucingnya. Beliau tidak mau membangunkan kucingnya yang sedang nyenyak tidur. Beliau rela memotong jubahnya yang mungkin sangat berharga bagi beliau. Beliau juga tidak marah atau mengusir kucingnya yang mungkin dianggap mengotori jubahnya. Beliau malah mengelus dan mencium kucingnya dengan penuh kasih sayang.

Kisah lain yang menunjukkan kecintaan Nabi Muhammad SAW kepada kucing adalah ketika beliau sering menggendong dan menaruh kucingnya di pangkuannya. Beliau juga sering memberi makan dan minum kucingnya dengan tangannya sendiri. Beliau bahkan membiarkan kucingnya masuk ke dalam masjid dan berada di sampingnya ketika beliau shalat. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari:

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW mempunyai seekor kucing yang bernama Muezza. Beliau sering menggendongnya dan menaruhnya di pangkuannya. Beliau juga sering memberi makan dan minum kucingnya dengan tangannya sendiri. Beliau bahkan membiarkan kucingnya masuk ke dalam masjid dan berada di sampingnya ketika beliau shalat. (HR. Bukhari no. 620)

Kisah ini menunjukkan betapa dekatnya Nabi Muhammad SAW dengan kucingnya. Beliau menganggap kucingnya sebagai teman dan keluarga. Beliau tidak membedakan antara manusia dan hewan. Beliau menghormati dan mengasihi kucingnya seperti menghormati dan mengasihi manusia. Beliau juga tidak menganggap kucingnya sebagai gangguan atau hambatan dalam ibadahnya. Beliau malah mengajak kucingnya untuk beribadah bersama.

BACA JUGA  Keistimewaan Gelar Dzun Nun bagi Nabi Yunus

Kesimpulan

Dari artikel ini, kita bisa menyimpulkan beberapa hal:

  • Kucing adalah hewan yang bersih dan suci dalam Islam. Kucing tidak najis dan boleh dimasukkan ke dalam rumah. Air yang diminum oleh kucing masih bisa digunakan untuk berwudhu.
  • Kucing adalah hewan yang harus disayangi, diberi makan, dan dirawat dengan baik. Kucing tidak boleh disakiti, ditelantarkan, atau dibunuh. Islam memberikan hukuman berat bagi orang yang menyiksa atau membunuh kucing.
  • Kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW. Beliau memiliki seekor kucing yang bernama Muezza. Beliau sangat menyayangi dan mengasihi kucingnya. Beliau bahkan rela memotong jubahnya agar tidak mengganggu tidur kucingnya. Beliau juga sering menggendong dan menaruh kucingnya di pangkuannya. Beliau juga membiarkan kucingnya masuk ke dalam masjid dan berada di sampingnya ketika beliau shalat.

Semoga artikel ini bisa memberikan informasi dan inspirasi bagi kita semua. Mari kita ikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam menyayangi dan merawat kucing. Kucing adalah hewan yang lucu dan menggemaskan. Kucing juga adalah hewan yang bisa memberikan kita banyak manfaat. Kucing bisa menjadi teman, keluarga, dan sahabat kita. Kucing bisa membuat kita bahagia dan sehat. Kucing bisa mendekatkan kita kepada Allah SWT. Wallahu a’lam.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer