Ads - After Header

Mengapa Nabi Muhammad SAW Melakukan Dakwah Secara Terang-terangan dan Sebutkan Ayat-Ayat yang Menyuruhnya

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Dakwah adalah usaha untuk menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain, baik yang belum beriman maupun yang sudah beriman. Dakwah merupakan salah satu kewajiban bagi setiap Muslim, terutama bagi Nabi Muhammad SAW, yang merupakan utusan Allah SWT dan pembawa risalah terakhir.

Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah sejak awal kenabian beliau, yaitu pada tahun 610 M. Namun, pada tahap awal, dakwah beliau dilakukan secara sembunyi-sembunyi, karena kondisi Makkah yang masih didominasi oleh kaum musyrikin yang menyembah berhala dan menentang keras ajaran Islam. Dakwah sembunyi-sembunyi ini berlangsung selama tiga tahun, dan hanya menyasar keluarga, kerabat, dan teman-teman dekat beliau yang dipercaya.

Setelah tiga tahun berlalu, Allah SWT menurunkan ayat yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah secara terang-terangan, yaitu:

وَأَنذِرۡ عَشِيرَتَكَ ٱلۡأَقۡرَبِينَ

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (QS. Asy-Syu’ara [26]: 214)

Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW harus memulai dakwah terang-terangan dari lingkaran terdekat beliau, yaitu kabilah Bani Hasyim, yang merupakan kabilah beliau sendiri. Nabi Muhammad SAW mengumpulkan mereka di bukit Shafa, dan menyampaikan seruan untuk beriman kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran Islam. Namun, dari ajakan beliau ini, hanya sedikit yang bersedia mendengar dan mengikuti, sedangkan sebagian besar menolak dan mencela beliau. Bahkan, Abu Lahab, paman beliau sendiri, menjadi orang yang paling keras menentang dan menghina beliau. Allah SWT kemudian menurunkan surah Al-Lahab yang mengutuk Abu Lahab dan istrinya.

Setelah itu, Allah SWT menurunkan ayat lain yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah lebih luas lagi, yaitu:

فَٱصۡدَعۡ بِمَا تُؤۡمَرُ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡمُشۡرِكِينَ

Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik (QS. Al-Hijr [15]: 94)

Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW harus menyampaikan dakwah kepada seluruh penduduk Makkah, tanpa membeda-bedakan suku, kelas, atau status. Nabi Muhammad SAW pun menaiki bukit Shafa lagi, dan berseru dengan lantang kepada semua orang untuk mendengarkan seruan beliau. Beliau mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT yang esa, dan memberi peringatan tentang hari akhir dan siksa neraka bagi yang bermaksiat. Namun, lagi-lagi, dakwah beliau ini tidak mendapat sambutan yang baik. Sebagian besar orang Makkah tetap bersikeras dengan kekafiran dan kesyirikan mereka, dan bahkan semakin meningkatkan permusuhan dan penganiayaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya.

BACA JUGA  Bagaimana Cara Nabi Muhammad SAW Menyebarkan Islam pada Masa Awal Dakwah

Meskipun demikian, Nabi Muhammad SAW tidak pernah putus asa atau menyerah. Beliau terus berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan penuh hikmah, baik di Makkah maupun di luar Makkah. Beliau juga mengirim utusan-utusan dakwah ke berbagai daerah, seperti Yatsrib (Madinah), Habasyah (Ethiopia), dan Syam (Syria). Beliau juga mengadakan perjanjian dengan beberapa suku Arab, seperti Bani Aus dan Bani Khazraj, yang kemudian menjadi pendukung dan penolong beliau. Dengan demikian, dakwah beliau semakin meluas dan berkembang, hingga akhirnya Islam menjadi agama yang dominan dan diterima di seluruh Jazirah Arab.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara terang-terangan karena perintah Allah SWT yang terdapat dalam beberapa ayat al-Qur’an, seperti QS. Asy-Syu’ara [26]: 214 dan QS. Al-Hijr [15]: 94. Dakwah terang-terangan ini dimulai dari lingkaran terdekat beliau, yaitu kabilah Bani Hasyim, kemudian diperluas ke seluruh penduduk Makkah, dan akhirnya ke seluruh Jazirah Arab. Dakwah terang-terangan ini menghadapi banyak tantangan dan rintangan, seperti penolakan, cemoohan, fitnah, dan kekerasan dari kaum musyrikin. Namun, Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyerah atau putus asa, dan terus berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan penuh hikmah, hingga Islam menjadi agama yang diterima dan diikuti oleh jutaan manusia.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer