Ads - After Header

Kenapa Masak Obat Herbal Harus Pakai Keramik?

Arsita Hemi Kusumastiwi

Obat herbal adalah salah satu pengobatan tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Obat herbal biasanya dibuat dari bahan-bahan alami yang berasal dari tanaman, seperti daun, akar, kulit, bunga, buah, dan biji. Obat herbal dapat dikonsumsi dalam bentuk ramuan, teh, sirup, minyak esensial, salep, atau tablet.

Salah satu cara pengolahan obat herbal yang paling umum adalah merebus. Merebus obat herbal bertujuan untuk memindahkan zat-zat aktif yang terkandung di dalamnya ke dalam air. Air rebusan obat herbal kemudian diminum atau digunakan untuk mandi, berkumur, atau mencuci luka.

Namun, apakah Anda tahu bahwa merebus obat herbal tidak bisa sembarangan? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah jenis bahan alat masak yang digunakan. Ternyata, tidak semua bahan alat masak cocok untuk merebus obat herbal. Ada beberapa bahan yang dapat mengurangi khasiat obat herbal atau bahkan menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Lalu, bahan alat masak apa yang paling baik untuk merebus obat herbal? Jawabannya adalah keramik. Keramik adalah bahan alat masak yang terbuat dari tanah liat yang dibakar pada suhu tinggi. Keramik memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya pilihan yang tepat untuk merebus obat herbal, antara lain:

  • Keramik tidak mengandung logam atau bahan kimia berbahaya yang dapat larut ke dalam air rebusan obat herbal. Beberapa bahan alat masak lain, seperti aluminium, besi, atau tembaga, dapat melepaskan ion-ion logam yang dapat bereaksi dengan zat-zat aktif obat herbal dan mengubah struktur kimianya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan khasiat obat herbal atau bahkan keracunan logam .
  • Keramik memiliki sifat isolator yang baik, artinya dapat mempertahankan panas dengan baik. Hal ini dapat membantu proses ekstraksi zat-zat aktif obat herbal secara optimal. Selain itu, keramik juga dapat mencegah penguapan air rebusan obat herbal yang berlebihan, sehingga konsentrasi zat-zat aktif tetap terjaga.
  • Keramik memiliki permukaan yang halus dan tidak lengket, sehingga mudah dibersihkan dan tidak meninggalkan sisa-sisa obat herbal yang dapat mengganggu khasiat obat herbal berikutnya. Keramik juga tidak mudah berkarat, penyok, atau pecah, sehingga lebih awet dan tahan lama.
BACA JUGA  Kyungsoo: Aktor dan Penyanyi yang Juga Mahir di Dapur

Berikut adalah tabel perbandingan antara keramik dan beberapa bahan alat masak lain yang sering digunakan untuk merebus obat herbal:

Bahan Alat Masak Kelebihan Kekurangan
Keramik – Tidak mengandung logam atau bahan kimia berbahaya
– Memiliki sifat isolator yang baik
– Mudah dibersihkan dan tidak lengket
– Awet dan tahan lama
– Membutuhkan waktu lama untuk dipanaskan
– Cepat dingin
– Berat dan mudah pecah jika terjatuh
Aluminium – Ringan
– Cepat panas dan tidak cepat dingin
– Harganya terjangkau
– Mengeluarkan ion aluminium yang dapat larut ke dalam air rebusan obat herbal
– Lengket dan sulit dibersihkan
– Cepat penyok dan tidak anti gores
Besi – Kuat dan tahan lama
– Dapat meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh
– Mengeluarkan ion besi yang dapat larut ke dalam air rebusan obat herbal
– Mudah berkarat dan berubah warna
– Berat dan sulit dibersihkan
Tembaga – Cepat panas dan merata
– Dapat membunuh bakteri dan jamur
– Mengeluarkan ion tembaga yang dapat larut ke dalam air rebusan obat herbal
– Memerlukan perawatan khusus untuk mencegah oksidasi
– Harganya mahal

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa keramik memiliki lebih banyak kelebihan daripada kekurangan dibandingkan dengan bahan alat masak lain. Oleh karena itu, keramik adalah bahan alat masak yang paling disarankan untuk merebus obat herbal.

Selain memilih bahan alat masak yang tepat, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk merebus obat herbal dengan baik, yaitu:

  • Gunakan air yang bersih dan tidak mengandung klorin, seperti air mineral, air sumur, atau air hujan.
  • Gunakan api kecil dan rebus obat herbal selama 15-30 menit, tergantung pada jenis dan jumlah obat herbal.
  • Tutup rapat panci atau teko saat merebus obat herbal untuk mencegah penguapan zat-zat aktif.
  • Jangan menambahkan gula, madu, atau bahan lain ke dalam air rebusan obat herbal, karena dapat mengubah khasiat obat herbal.
  • Minum air rebusan obat herbal selagi hangat dan segera setelah direbus, karena zat-zat aktif obat herbal dapat berkurang jika disimpan terlalu lama.
BACA JUGA  Berapa Liter Beras yang Diperlukan untuk Menyajikan Nasi bagi 30 Orang?

Dalam Islam, penggunaan obat herbal juga mendapat dukungan dari beberapa ayat Al-Quran dan hadis shahih. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 69:

وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ (٦٩) ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". (69) Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.

  • Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ دَاءٍ إِلَّا وَجَعَلَ اللَّهُ لَهُ شِفَاءً

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer