Ads - After Header

Waktu Ideal Merebus Telur Sesuai Tingkat Kematangan yang Diinginkan

Arsita Hemi Kusumastiwi

Telur rebus adalah salah satu menu makanan yang mudah dan praktis untuk disajikan. Telur rebus juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, karena mengandung protein, vitamin, mineral, dan asam lemak esensial. Namun, tidak semua orang menyukai tingkat kematangan telur rebus yang sama. Ada yang lebih suka telur rebus setengah matang, ada yang lebih suka telur rebus matang sempurna. Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merebus telur sesuai dengan tingkat kematangan yang diinginkan?

Tips Merebus Telur yang Benar

Sebelum membahas tentang waktu ideal merebus telur, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan agar telur rebus tidak pecah, mudah dikupas, dan tidak berubah warna:

  • Pilih telur yang sudah disimpan di kulkas selama seminggu atau dua minggu, karena telur yang masih segar cenderung sulit dikupas kulitnya.
  • Masukkan telur ke dalam panci dan tambahkan air dingin sampai telur terendam sepenuhnya. Jangan memasukkan telur ke dalam air mendidih, karena telur bisa retak akibat perbedaan suhu yang ekstrem.
  • Rebus air sampai mendidih, lalu kecilkan api dan biarkan telur merebus dengan api kecil. Jangan merebus telur dengan api besar, karena telur bisa pecah akibat tekanan udara yang tinggi.
  • Tambahkan sedikit garam atau cuka ke dalam air rebusan, agar telur tidak mudah pecah dan kulitnya mudah dikupas.
  • Setelah telur selesai direbus, segera angkat dan rendam dalam air dingin atau es, agar proses pemasakan berhenti dan telur tidak berubah warna menjadi kehijauan.

Waktu Ideal Merebus Telur Sesuai Tingkat Kematangan

Waktu ideal merebus telur tergantung pada ukuran telur, suhu air, dan tingkat kematangan yang diinginkan. Secara umum, berikut adalah waktu ideal merebus telur berdasarkan tingkat kematangan yang diinginkan:

BACA JUGA  Waktu Ideal untuk Memasak Semur Ayam yang Sempurna
Tingkat Kematangan Waktu Merebus
Telur setengah matang (putih dan kuning telur masih encer) 4-6 menit
Telur matang lembut (putih telur matang, kuning telur masih lembut) 6-8 menit
Telur matang sempurna (putih dan kuning telur matang padat) 10-15 menit

Untuk mengetahui apakah telur sudah matang sesuai dengan selera, bisa dicoba dengan menusuk telur dengan tusuk gigi atau garpu. Jika cairan yang keluar bening, berarti telur sudah matang. Jika cairan yang keluar berwarna putih atau kuning, berarti telur masih setengah matang.

Kelebihan dan Kekurangan Telur Rebus

Telur rebus memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui, yaitu:

Kelebihan

  • Telur rebus adalah sumber protein tanpa lemak yang sangat baik. Makan telur rebus akan membuat seseorang kenyang tanpa memasukkan terlalu banyak kalori. Oleh sebab itu, telur rebus baik dimasukkan sebagai menu makanan bagi yang ingin menurunkan berat badan.
  • Telur rebus juga mengandung kolin, yang merupakan nutrisi penting untuk kesehatan otak dan saraf. Kolin membantu memproduksi asetilkolin, yang merupakan neurotransmiter yang berperan dalam fungsi kognitif, memori, dan mood.
  • Telur rebus juga mengandung lutein dan zeaksantin, yang merupakan antioksidan yang melindungi mata dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan cahaya biru. Lutein dan zeaksantin juga dapat menurunkan risiko degenerasi makula dan katarak, yang merupakan penyebab utama kebutaan pada orang tua.

Kekurangan

  • Telur rebus mengandung kolesterol yang cukup tinggi, yaitu sekitar 186 mg per butir. Bagi sebagian orang, terutama yang memiliki riwayat penyakit jantung atau diabetes, mengonsumsi terlalu banyak kolesterol bisa meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah dan stroke. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari tiga butir telur rebus per minggu.
  • Telur rebus juga bisa menyebabkan alergi pada sebagian orang, terutama anak-anak. Gejala alergi telur bisa berupa gatal-gatal, ruam, pembengkakan, mual, muntah, diare, sesak napas, atau syok anafilaksis. Jika mengalami gejala alergi telur, segera hentikan mengonsumsi telur dan konsultasikan dengan dokter.
  • Telur rebus juga bisa menyebabkan keracunan makanan jika tidak disimpan atau dimasak dengan benar. Telur yang sudah basi atau terkontaminasi bakteri seperti salmonella bisa menyebabkan sakit perut, diare, demam, atau dehidrasi. Untuk mencegah keracunan makanan, pastikan untuk memilih telur yang masih segar, mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang telur, memasak telur sampai matang, dan menyimpan telur di kulkas.
BACA JUGA  Selamat datang, Pembaca yang Terhormat!

Sumber Surah dari Alquran maupun Hadist Shahih tentang Telur Rebus

Telur rebus adalah salah satu makanan yang disebutkan dalam Alquran maupun hadist shahih. Berikut adalah beberapa sumber surah dari Alquran maupun hadist shahih yang berkaitan dengan telur rebus:

  • Surah As-Saffat ayat 49:

كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَكْنُونٌ

(Seakan-akan mereka) yakni warna kulit mereka (adalah telur) burung unta (yang tersimpan dengan baik)

Ayat ini menjelaskan tentang kecantikan para bidadari di surga, yang kulitnya putih bersih seperti telur burung unta yang terlindungi oleh bulu induknya.

  • Surah Al-An’am ayat 95:

إِنَّ اللَّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ ذَلِكُمُ اللَّهُ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ

Sesungguhnya Allah-lah yang membelah biji-bijian dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Yang demikian itu adalah Allah, maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?

Ayat ini menunjukkan kekuasaan Allah yang menciptakan makhluk hidup dari sesuatu yang mati, seperti manusia dari air mani dan burung dari telur.

  • Hadist riwayat Bukhari nomor 5405:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْكُلُ الْفُوَيْكَاءَ وَالْبَيْضَ

Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa makan fuwaika (sejenis buah-buahan) dan telur.

Hadist ini menunjukkan bahwa telur adalah salah satu makanan yang disukai oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sall

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer