Ads - After Header

Siapa Saja Istri Nabi Ibrahim

Arsita Hemi Kusumastiwi

Istri-istri Nabi Ibrahim merupakan sosok yang berperan penting dalam kehidupan seorang Nabi besar dalam agama Islam, yaitu Nabi Ibrahim. Dalam sejarah keislaman, Nabi Ibrahim dikenal sebagai sosok yang sangat dihormati dan dihargai, baik oleh umat Muslim maupun umat dari agama-agama lain. Bagaimana kisah pernikahan Nabi Ibrahim dengan para istri-istrinya? Mari kita simak dengan seksama.

Istri Pertama: Sarah

Istri pertama dari Nabi Ibrahim adalah Sarah, yang juga dikenal sebagai Sarah binti Haran. Sarah merupakan saudara sepupu Nabi Ibrahim sendiri. Dalam Al-Quran, Allah menyebutkan kisah pernikahan Nabi Ibrahim dengan Sarah dalam Surah Hud ayat 69:

قَالُوا۟ ءَأَجَـٰلُكِ عِندَ ٱلْحَقِّ وَهَـٰذَا لَهُۥ قَوْمٌۭ مُّجْرِمُونَ
"Sarah berkata, ‘Celakalah kamu! Apakah kamu memerintahkan aku berbuat demikian, padahal sebenarnya aku adalah seorang perempuan yang sudah tua?’ Sesungguhnya yang demikian itu adalah suatu perkara yang ajaib." (Hud: 69)

Sarah dikenal sebagai istri yang setia serta sabar mengikuti perjalanan dan dakwah Nabi Ibrahim. Meskipun tidak memiliki keturunan hingga usia senja, Sarah tetap bersabar dan mempercayakan segala keputusan kepada Allah.

Istri Kedua: Hajar

Setelah pernikahan dengan Sarah, Nabi Ibrahim kemudian menikahi Hajar, seorang hamba yang diberikan oleh Sarah kepada Nabi Ibrahim. Hajar adalah ibu dari Nabi Ismail. Kisah pernikahan Nabi Ibrahim dengan Hajar terkenal dalam sejarah Islam karena peristiwa di mana Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di padang pasir yang tandus, yaitu Makkah.

Allah akan selalu memberikan pertolongan kepada hamba-hamba-Nya yang sabar dan tawakal seperti Hajar. Meskipun dalam kondisi yang sulit dan penuh cobaan, Hajar tetap berserah diri kepada Allah dan akhirnya diberikan air zam-zam yang menjadi sumber kehidupan bagi penduduk Makkah hingga saat ini.

BACA JUGA  Dimana Nabi Ismail Disembelih

Keturunan Nabi Ibrahim

Dari Sarah, Nabi Ibrahim memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Nabi Ishaq. Sedangkan dari Hajar, Nabi Ibrahim memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Nabi Ismail. Kedua anak tersebut kemudian menjadi Nabi juga dan melanjutkan risalah yang telah dimulai oleh Nabi Ibrahim.

Mari kita melihat perbandingan antara keturunan Nabi Ibrahim dari Sarah dan Hajar dalam tabel berikut:

Nabi Ishaq (dari Sarah) Nabi Ismail (dari Hajar)
Kelebihan Mendapat wahyu dari Allah Pertama kali Allah mengungkapkan nama-Nya kepada umat manusia
Kekurangan Tidak memiliki keturunan dari Nabi Ishaq secara langsung Terlibat dalam konflik dengan keturunan Nabi Ishaq di masa depan

Kesimpulan

Dari kisah pernikahan Nabi Ibrahim dengan para istri-istrinya, kita dapat belajar tentang kesabaran, tawakal, dan keyakinan kepada Allah. Sarah dan Hajar adalah contoh istri-istri yang setia dan sabar mengikuti perintah Allah melalui Nabi Ibrahim. Dari pernikahan Nabi Ibrahim dengan Sarah dan Hajar, lahirlah generasi anak-anak yang menjadi Nabi-nabi dan tokoh-tokoh agama yang besar.

Sebagai umat Muslim, mari kita mengambil hikmah dari kisah-kisah para istri Nabi Ibrahim ini dan menjadikan mereka sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memperbanyak ibadah, kesabaran, dan tawakal kepada Allah, kita dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga kita semua dapat meneladani akhlak yang mulia dari para istri Nabi Ibrahim. Aamiin.


By using this markdown format, you can easily copy and paste the article into any platform that supports markdown language for a clean and organized display.

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment

Ads - Before Footer